Day: January 24, 2012
SUDAH CUKUP
kau berkata seribu
lebih ubah merancau
tak ada yang kau ubah
kecuali berbusa ricuh
sudah cukup!
berlangkahlah satu
seratus seribu
tanpa kata latah
seribu cerita telah kau gubah
Jkt 21 September 2011
TANAH
saya punya tanah
kau juga bilang kau punya tanah
saya angkat tombak
kau angkat kelewang
kita baku potong
sampai tujuh turunan
sekarang lihat sudah
itu tanah tidak tumbuh-tumbuh
air juga kering
yang ada cuma darah
lalu anak isteri menangis
lihat itu tanah
hanya ada darah
cukup sudah baku potong
lapar sana sini
masih juga ribut
lebih baik kita sako seng
di sini dan di mana-mana
miu baa ge ata walong
Jkt, 15 September 2011
AIR MATA
Kutangisi tanah
tak cukup basah
hingga kering
tiada tersisa lumbungku
kutangisi ledeng
tak cukup setetes
hingga pisangku mati
jantungnya
setandan tinggal seonggok
kutangisi anak
seruas rusuk
lebih dalam dari ceruk
lalu
kutangisi laut
jika tak lagi ada uap
biar air mataku jadi ganti
supaya awan
ganti teteskan air mata
hingga tangisku mereda
atau
kurayu berhala
biar Tuhan cemburu
dan mulai menangis
dari langit
Jkt 13 September 2011
JUMPA
kudatangi
sekujur tubuhku penuh
kata-kata adalah perjumpaan
di ladang permainan
bersuara
dalam rupa magis dupa dan asap
pelana kudaku
tungganganku
cuma maksud dan tujuan
tidak lebih dari berteriak
dalam sunyi mungkin ribut
dalam ribut mungkin sunyi
sepenggal arti
berjumpa
tuk sapa tegur
sambil membawa pesan
sedikit yang tersisa di ingatan
lebih baik daripada banyak
lalu mabuk
dan tak sadarkan diri kembali
yah,
salam jumpa
Jkt 7 September 2011
KAWINKU KAWINMU
buat Istriku dan anakku
semesta kau cintaku mengintari waktuku
saat kau bernapas jantungku turut mengatup dan mengembang
kita tidur dalam satu badan
mengelana dalam labirin suka dan duka
kita lepuh dalam satu keringat
membasuh roti tak beragi pada kurban hari
kau bulan dan aku matahari
kita berpurnama mangsa malam
setelah kau dan aku mengitari jagat
kini kita sama-sama membumi
melahirkan anak-anak bumi
siang dan malam
kita jaga
kita rawat
lalu bermutasi dalam telur
hingga kita butuh purnama lagi
tanpa siang tanpa malam
kecuali kau merapat dalam aku
aku merapat dalam kau
kudus
Jkt 22 Juli 2011
SERIBU TAHUN
satu malam selangit tangis
jatuh di rerumputan
rubuh tubuh di kubur kudus
seribu tahun lamanya dia akan
tak tergali dalam tidurnya yang humus
dia bermimpi dalam pohon
dia bernyanyi di padang ilalang luas
dia berpekik di tanah berseru di udara kuadron
datang sang penggali magis
memacul dengan
memanggul ons demi ons
seribu tahun kemudian
dia yang dikuburkan dalam humus
mengurai mimpi keyataan
bahwa hidup itu menggali dengan
lebih dalam lebih luas
daripada kata-kata di kuburan orang hidup tanpa tujuan
kini dia lebih kudus
bahkan jasadnya telah dia persembahkan
pada seribu tahun di kandungan emas
San Diego Hills, Karawang 25 Juni 2011
SANGKAR
selangit kau berbias
lepuh lesu dalam sangkar
berdewa di kelekat bebas
luruh jua di batas pagar
kau selaksabicara selaksabersorak selaksabersaksi
kau seribuberkata seribuberanak seribubertaji
kurus juga di batas nalar
lebih kau daki
puncak hingga kau capai
tubuh kau rubuh kamar
tak capai kau hingga belur
di sangkar
kau hidup hingga bertelur
cuma
Jkt 22 Juni 2011
MAJU
kakiku beringsut tuk berujar
lebih dalam daripada mulut
kata-kata mati di ujung bibir
Jkt 21 Juni 2011