SEBELUM

(Katakanlah Cintamu)

musim hujan seperti tangisan
sejak jantungmu berdetak untukku
tak harus, kau berdiri di sana
membiarkan tubuhmu basah
demi memayungi langkahku

kuingin kau berhenti
melepaskan dingin
namun kau tak pernah jera
memberi tubuhmu
demi memayungi langkahku

aku tahu, kau lelah
sampai nafasmu kadang berhenti
dan kau terbaring lemah
namun kau tak pernah jera
memberi tubuhmu
dengan seluruh tatapan indah yang kau miliki
seperti aku surgamu

berhenti, berhentilah
lihat tangisanmu telah menjadi sungai
dan aku hanyut, seperti yang kau mau
supaya aku dapat pergi
kepada samudera
menjadi lebih,
sesuai kehendak abadimu

Oh…sebelum musim hujan ini benar menjadi beku,
takan pernah ada waktu sedikitpun,
melepaskanmu berdiri, sendiri
di tempat yang bahkan tak mau aku relakan, kau berdiri
mengambil risikomu tanpa berpikir sebabmu menjadi tak berdaya

Oh…sebelum musim hujan ini benar menjadi tangisan,
dan tak pernah ada kemarin
aku selalu tak pernah ingin terlambat
memelukmu,
dan tak mau tertinggal
untuk mengatakan I Love You

 

Special For My Beloved Wife (and all wife)

Jakarta, 16 Januari 2015