Antagonis

Layar indahmu menutup episode kelamku
Tatkala, kepercayaanku pada Tuhan
Berada di tabir sepi
Kau tak pernah menelanjangiku
Dengan tetap memelukku
Hingga, aku punya waktu lagi menata mimikku
Tetapi, mari berkata tanpa munafik
Dan biarkan aku hidup tanpa lipstik
Karena rasa sayangmu, kadang,
Adalah racun bagi kejujuranku
Sehingga, aku dapat terus bersembunyi di balik layarmu

Kalau boleh aku pergi,
Tidak lagi kepada ruang pengakuan, yang
Membabtis aku dengan pengampunanmu, tetapi
Biarkan, aku lari kepada wanita si pendosa
Yang diancam untuk dirajam karena kedapatan berzinah
Seperti yudas, yang mengkhianatimu

Dengan begitu, aku tengah berperan, dalam rencanamu
Sebagai antagonis yang dibutuhkan, dalam
Sejarah keselamatan, walau
Di mata manusia, aku adalah laknat, yang
Mempertegas keindahan abadimu dengan keburukanku, sehingga kau tampak menjadi lebih indah

Aku capek menjadi Petrus, atau Yakobus, atau Yohanes
Karena lebih mudah, berperan
Menjadi kaum antagonis, yang
Tidak juga disisihkan, serta merta
Dari rencana besarmu ke depan, karena
Kau membutuhkan

Depok, 09/01/17